Kelas/Semester : III/1
Standar Kompetensi : Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
1. Arti Persatuan dan Kesatuan
Setelah
kamu mempelajari lahirnya Sumpah Pemuda maka ada pelajaran yang
dapat
diambil. Yaitu pentingnya semangat nilai persatuan dan kesatuan. Apa sebenarnya
yang di maksud persatuan dan kesatuan?
Sebelum
membahas lebih dalam, agar kamu mudah
menjawab pertanyaan di atas,
coba
perhatikan lidi. Tahukah kamu akan benda itu? Ya, lidi diambil dari rangka daun kelapa. Untuk apa
biasanya benda tersebut? Pada umumnya, lidi digunakan untuk menyapu. Bisakah
sebatang lidi untuk menyapu? Tentu saja tidak! Lidi dapat digunakan untuk
menyapu, jika terdiri dari beberapa puluh atau ratus lidi yang diikat cukup
erat menjadi satu.
Dengan menyatukan lidi-lidi dalam satu ikatan
maka akan tercipta kekuatan yang besar. Jadi,
persatuan dan kesatuan dapat diartikan kumpulan bagian-bagian yang sebelumnya terpisah
satu sama lain menjadi satu. Hal itulah bukti pentingnya kekompakan dalam mewujudkan
persatuan. Dengan demikian, persatuan tidak mementingkan kepentingan diri
sendiri atau kelompok tetapi, lebih mengutamakan kepentingan umum.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Sumpah
Pemuda
Perhatikan
bacaan di bawah ini!
Di
Sekolah SD Negeri 4 Cempaka, Andi memiliki banyak teman,
Magdalena dari Batak, Amin berasal dari Madura, Dadang dari Sunda dan masih banyak lagi. Mereka bersahabat
dengan baik. Belajar dan bermain mereka selalu
bersama. Andi menghormati teman-temannya. Mereka tidak saling
bermusuhan. Suatu hari Amin tidak tampak di
sekolah. Kata Bu Marta guru kelas 3, Amin sedang sakit. Mungkin
beberapa hari Amin tidak bisa masuk sekolah. Andi dan
teman-temannya berniat menjenguk Amin setelah
pulang sekolah. Mereka iuran dari sisa uang saku. Setelah terkumpul, mereka membeli buah-buahan dan kue untuk
diberikan kepada Amin. Mereka melakukan dengan
rasa tulus hati.
Waktu menjenguk Amin, mereka saling
bercerita pengalaman masing-masing. Kadang-kadang mereka tertawa mendengar
cerita yang lucu. Amin senang teman-teman menghiburnya. Sebelum pulang Andi dan
temantemannya mendoakan Amin semoga lekas
sembuh. Sehingga mereka dapat berkumpul kembali.
Mereka rukun dan saling menyayangi. Kemudian mereka pulang setelah berpamitan.
Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam persatuan
dan kesatuan dapat kalian amalkan
melalui berteman baik di sekolah maupun di
lingkungan rumah. Setiap hari kalian tentu tidak dapat lepas bergaul
dengan teman sebaya. Teman main tentunya tidak semua sama. Ada yang berasal
dari keluarga kaya, kurang mampu dan sederhana. Ada pula yang beragama Islam,
Kristen, Hindu, Buddha bahkan dari agama lain. Juga bermacam-macam dari orang
tua yang pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh. Mungkin juga temanmu berasal
dari Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Bali atau dari daerah lain yang memiliki adat
kebiasaan yang berbeda. Bagaimana sebaiknya kalian bersikap dengan temanmu yang
berasal dari bermacam-macam daerah tersebut?
Semuanya adalah temanmu, yang harus kamu
perlakukan sama dengan sopan dan ramah. Kalian harus bergaul dan berteman tanpa
membedabedakan satu dengan lainnya. Jika hal itu dapat kamu lakukan maka kalian
telah turut mengembangkan sikap persatuan dan persaudaraan. Sikap persatuan dan
persaudaraan merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda.
Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat kamu
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
a.
Menghormati keragaman suku dan agama.
Contohnya: tidak boleh mengejek dan
menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain.
b.
Menghargai pendapat teman lain.
Contohnya: teman yang bertanya kepada
bapak/ibu guru tidak boleh disela atau diejek.
c.
Mengikuti upacara dengan khidmat.
Contohnya: waktu pengibaran bendera,
harus bersikap tegap dan memberi hormat.
d.
Bekerja sama dengan teman dalam hal
kebaikan.
Contohnya: mengerjakan keterampilan
dan belajar kelompok.
e.
Menjalin persahabatan dan menjauhi
permusuhan.
Contohnya: bersikap rukun dan saling
menyayangi dengan teman.
Dengan menyadari begitu pentingnya semangat
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan cara membina
persatuan dan kesatuan tersebut.
Adapun persatuan dan kesatuan agar tetap
kokoh, yang harus kalian lakukan antara lain sebagai berikut.
a. Tidak bersikap sombong.
b. Saling menghormati dan menasihati.
c. Saling tolong-menolong.
d. Hidup rukun antarteman.
Mengenal Tokoh Sumpah Pemuda
1.
Wage Rudolf Supratman (Sang Komponis)
W.R. Supratman dilahirkan di
Jatinegara Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903, menamatkan SD di Jakarta dan
menamatkan Normal School di Ujungpandang (Makassar). Mula-mula beliau sebagai guru
SD, kemudian bekerja di perusahaan dagang. Kemudian menjadi wartawan di Bandung
dan Jakarta. Keahliannya di bidang musik diperoleh sejak muda dari kakaknya.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, lagu
Indonesia Raya hasil ciptaannya pertama kali diperdengarkan dalam Kongres
Pemuda II. Lagu tersebut sampai sekarang dijadikan lagu kebangsaan sebagai lambang
persatuan bangsa. Namun sayang, beliau tidak sempat menikmati lagu tersebut dalam
suasana kemerdekaan. Beliau wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 di Surabaya.
2.
Muhammad Yamin (Cerdas dan Pemberani)
Muhammad
Yamin dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1903 di Sawahlunto Sumatera Barat. Sejak
muda, beliau berpikiran cerdik dan luas. Beliau memiliki cita-cita tinggi dan
gemar membaca. Ia mempunyai perpustakaan pribadi. Kegiatan politiknya
dimulai dengan memasuki Jong Sumatranen
Bond. Pada waktu Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Beliau sangat hebat
dalam mengemukakan pendapat melalui pidato-pidatonya. Judul pidatonya yang
sangat terkenal waktu itu adalah tentang “Persatuan Bukan Perbedaan”. Beliau
terkenal juga sebagai penyair dan ahli bidang
hukum dan sejarah. Beliau wafat pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta
dan dimakamkan di tempat asal kelahirannya.
Sumber:
Slamet, Tijan, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan 3 : SD/MI Kelas
III. Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar