Kejujuran Itu Penting
oleh: Wiwin Sholikhah
Sore itu Dita dan Sifa kembali mendapat tugas
dari ketua organisasi. Sebagai penanggung jawab seksi perlengkapan, mereka di
tugaskan dan diberi kepercayaan untuk mencari segala keperluan organisasi. Hari
ini untuk pertama kalinya Sifa diajak berbelanja bersama dengan Dita, karena
biasanya mereka selalu berbagi tugas dan berangkat belanja sendiri-sendiri.
“Sifa
kita ke toko buku dulu aja ya”, ajak Dita.
Sifa pun lekas menjawabnya, “siapp Dita!”.
Setelah
melalui perjalan, akhirnya pun mereka sampai di toko buku dan lekas memilih apa
yang seharusnya mereka beli. Setelah beberapa jam, akhirnya semua pun telah
lengkap. Giliran menuju kasir untuk membayar. Anehnya saat itu Dita hanya
meminta nota kosong, tanpa tertera daftar belanja dan harganya.
Sifa yang kaget melihatnya, dia pun
langsung bertanya “Loh Dit itu kenapa notanya kosong?”. “Ah gpp fa, nanti kamu
dapet bagian wes”, jawah Dita.
“Dita
kamu gak boleh gitu, itu namanya penipuan, dosa lho”, jawab Sifa. “Gak papa
kali fa, gx tiap hari ini”, sahut Dita.
Dengan berbagai cara Sifa kemudian mencoba
menasehati dan melarang perbuatan Dita.
Sifa
berpendapat bahwa jujur itu penting karena jujur baginya adalah kunci menjadi
bangsa yang besar. Menurutnya seseorang yang mampu berkorupsi Rp 1, maka dia
juga akan mampu berkorupsi RP 1 M jika datang kesempatan yang mungkin. Sifa
tau, dari kebiasaan kecillah yang menjadikan para wakil rakyat yang tidak
bertanggung jawab itu mampu berkorupsi hingga milyaran rupiah.
Mendengar
semua perkataan dan nasihat Sifa, Dita
pun merasa sangat malu dengan apa yang telah ia laukukan. Akhirnya Dita sadar
dan mengurungkan niatnya untuk memalsukan nota belanja kebutuhan organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar