Rindu
Orangtua
oleh: Wiwin Sholikhah
Sejak orangtuanya
meninggal kini Nevi menjadi gadis yang sangat pendiam dan lemah. Hari-harinya
selalu dipenuhi dengan kesedihan dan kegelisahan. Kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan mobil
dua tahun yang lalu saat Nevi masih duduk di kelas 3 SMP. Dia merasa terpukul
dan menganggap hidupnya tak ada gunanya tanpa kedua orangtuanya disisihnya.
Dulu kebahagiaan selalu
didapat olah Nevi, gadis yang selalu selalu ceria, lincah, pintardan mempunyai
keluarga yang utuh yang tak lepas dari kebahagiaan. Namun semua itu kini telah
telah hilang dari diri Nevi, dia kini mejadi gadis yang sangat pendiam.
Nevi adalah anak tunggal
di keluarganya, dan itu membuat semakin kesepian dan sulit untuk kembali ceria
lagi seperti dulu. Namun dia tidak tinggal sendirian dirumahnya, tapi dengan
nenek yang selalu menyayanginya. Hari demi hari neneknya selalu berusaha untuk membuat cucunya tersenyum dan
ceria kembali, namun semua itu sia-sia.
“Ikhlaskanlah
kedua orangtuamu pergi menghadap Allah, jangan kamu terus seperti ini nak, kamu masih muda.
Cobalah untuk menempuh hidup kamu yang baru “ kata neneknya. Dengan
rasa sedih menjawab, “Tapi nek, Nevi
gak bisa hidup tanpa ayah dan ibu”.
“Kamu pasti
bisa, itu semua sudah terjadi dan nenek juga sedih atas semuanya, tapi kamu
tetap harus memikirkan masa depanmu dan juga harus kembali menjadi Nevi yang
dulu, Nevi cucu nenek yang selalu ceria“.
“Entahlah
nek, Nevi tak tahu apakah Nevi bias lagi seperti dulu”, begitulah Nevi menjawab
sambil meninggalkan neneknya dan masuk ke kamar.
“Ayah ibu
Nevi rindu kalian” itulah kata yang
selalu diucapkannya.
Seperti itulah yang
terjadi pada Nevi yang sekarang. Di sekolah pun kini Nevi tak seperti dulu lagi
yang pandai, banyak teman dan mudah bergaul. Selain itu, kini nilai yang selalu
didapatkannya pun selalu jelek dan dia tidak lagi seperti dulu yang selalu
menjadi bintang kelas karena prestasinya yang selalu bagus.
Mita dan Rena kedua
sahabatnya juga bingung mengapa Nevi sekarang menjadi seperti itu. Namun mereka
juga tahu kalau Nevi sangat terpukul atas kepergian kedua orangtuanya dan
mereka juga empati terhadap neviSebagai seorang sahabat mereka juga selalu
menghiburnya walaupun tidak sepenuhnya berhasil.
“Ayolah Nev
tertawa donk, masak sih Nevi yang ku kenal mudah putus asa gini’, kata Mita.
“Makasih Mit, Ren kalian memang
sahabat yang baik tapi mungkin gak mudah buat aku untuk tertawa lagi tanpa ayah dan ibu” ah deh Nev
kamu harus ikhlaskan kedua orangtuamu agar beliau bias tenang di sana ”, sahut Rena.
“Iya Nev
,betul apa kata Rena dan kalau kamu mau
kamu bisa kok anggap kedua ortu kami seperti ayah dan ibumu”.
“Sekali lagi makasih kalian memang sahabat
aku yang paling baik”.
(sambil memeluk Mita & Rena)
Hingga
suatu hari Mita memutuskan untuk mengajak Nevi ke rumahnya, dia berencana
mengenalkan Nevi dengan ibunya. Nevi sempat menolak ajakan Mita, tetapi setelah
dibujuk Nevi mau di ajak. Namun sebelumnya Mita sudah menceritakan semua
tentang Nevi kepada ibunya, dan ibunya menyetujuinya.
Setelah
sampai di rumahnya Mita langsung memperkenalkan Nevi pada ibunya. “Siang tante”
dengan manis Nevi menyapa.
“Siang, oh kamu yang namanya Nevi
ya? Kamu cantik ya”
“Ih tante bisa aja”
Nevi
merasa senang dikenalkan Mita dengan ibunya, dia merasa nyaman bersama ibunya
Mita dan mulai menyukainya. “Nev
kamu tahu kan
ini ibu aku, tapi mulai sekarang geliau
bukan cuma ibu aku tapi ibu kamu juga dan kamu bisa memanggilnya ibu jadi
ortuku ortumu juga OK!”.
“Iya mulai sekarang kamu panggil
tante ibu”
“Ya Allah, makasih tante makasih Mit
makasih atas semuanya kamu memang sahabat aku yang paling baik Mit”
“Sama-sama, dan jangan pernah
berfikir lagi kalau kamu itu sendiri”
“Makasih tante, eh bu! (sabil
memeluknya) akhirnya kini aku rasakan lagi hangatnya pelukan seorang ibu
(sambil menagis)”.
“Udah sayang jangan nangis donk,
masak anak ibu cengeng sih”.
“Mit aku tidak akan pernah melupakan
kebaikan kau”
“Ya itulah gunanya sahabat harus
selalu berbagi kebahagiaan”.
“Pasti nenek senang mendengar semua
ini’.
Karena kebahagianya Nevi
ingin segera pulang, ia menceritakan semuanya kepada nenek tersayangnya. Kini
akhirnya Nevi bahagia atas arti sahabat yang didapatnya dari Mita. Dan kini
Nevi mejadi yang dulu lagi yaitu Nevi yang selalu ceria dan bersemangat.
0 komentar:
Posting Komentar